Pemerintah menaikkan standar kelulusan ujian nasional (UN) 2009 tingkat SMA dari sebelumnya 5,25 menjadi 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan. Nilai minimal yang diperbolehkan adalah 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya. Khusus untuk SMK, nilai untuk mata pelajaran kejuruan minimal 7,00. "Untuk ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) tingkat SD, kriteria kelulusannya ditetapkan oleh masing-masing sekolah," kata Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Mungin Eddy Wibowo, dalam penjelasannya kepada wartawan, di Jakarta, Senin (12/1).
Mungin menambahkan, jumlah mata pelajaran yang diujikan pada UN 2009 masih seperti tahun sebelumnya, yaitu tingkat SMA ada 6 mata pelajaran, SMP 4 mata pelajaran, dan SD 3 mata pelajaran. UN yang akan berlangsung serentak di seluruh Indonesia pada minggu ketiga April hingga awal Mei itu diperkirakan akan diikuti oleh 4,2 juta siswa. Dana yang dialokasikan pemerintah untuk penyelenggaraan UN 2009 disebutkan sebesar Rp 376 miliar. Dengan demikian, baik siswa sekolah negeri maupun swasta tidak dipungut lagi biaya UN. Jadwal pelaksanaan UN untuk SMA dan madrasah aliyah (MA) adalah 20-24 April 2009. Mata pelajaran yang diujikan untuk jurusan IPA adalah bahasa Indonesia, biologi, bahasa Inggris, matematika, fisika, dan kimia. Untuk jurusan IPS, meliputi bahasa Indonesia, sosiologi, bahasa Inggris, matematika, geografi, dan ekonomi. Untuk jurusan bahasa, meliputi bahasa Indonesia, sejarah budaya/antropologi, bahasa Inggris, matematika, sastra Indonesia, dan bahasa asing. Untuk MA, meliputi bahasa Indonesia, ilmu kalam, bahasa Inggris, matematika, ilmu hadits, dan ilmu tafsir.
Untuk SMK, UN dilaksanakan pada 20-22 April 2009 dengan mata pelajaran yang diujikan bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan matematika. Uji kompetensi keahlian dilakukan sebelum UN. "Soal ujian kompetensi sudah kami susun dan besok dikirim ke provinsi," kata Mungin yang pada kesempatan itu didampingi Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Depdiknas dan Koordinator UN, Prof Djemari Mardapi. Sedangkan UN SMP, MTs, dan SMPLB berlangsung pada 27-30 April 2009. Dan, UASBN untuk SD berlangsung pada 11-13 Mei 2009 dengan mata pelajaran yang diujikan ialah bahasa Indonesia, matematika, dan IPA.
Mungin menjelaskan, dalam penyelenggaraan UN 2009, BSNP menerjunkan tim independen dari kalangan perguruan tinggi (PT). Mereka tidak hanya bertanggung jawab mengawasi proses ujian, tetapi juga mengawal pendistribusian soal UN ke sekolah-sekolah. PT bertanggung jawab menjamin objektivitas dan kredibilitas pelaksanaan UN di wilayahnya, menjaga keamanan dan kerahasiaan penggandaan dan pendistribusian naskah UN. Mungin berharap, tahun depan PT akan terlibat dalam penjaminan mutu di satuan pendidikan, sehingga PT dapat menggunakan hasil UN sebagai seleksi masuk PTN. "Jadi, PTN tidak perlu lagi menyelenggarakan ujian seleksi masuk perguruan tinggi," ujarnya.
Mungin menegaskan, para pejabat seperti gubernur, kepala dinas pendidikan, bahkan menteri tidak diizinkan masuk ke dalam ruang ujian pada saat UN berlangsung. Yang diperbolehkan masuk ke ruangan hanyalah pengawas ujian dan siswa peserta ujian. "Orang lain termasuk pejabat dilarang masuk ke ruang ujian karena akan mengganggu konsentrasi dan ketenangan siswa. BSNP dan Tim Pemantau Independen (TPI) juga dilarang masuk, kecuali ada kecurangan yang terjadi di ruang ujian tersebut. Itu pun harus seizin pengawas ruangan," ujarnya. Eddy menambahkan, hal tersebut sudah disosialisasikan kepada pimpinan-pimpinan daerah sejak tahun lalu. Kalaupun ada pejabat daerah yang masuk ke ruangan pada saat UN berlangsung, berarti pejabat itu belum mengerti prosedur operasional standar. Meski demikian, pejabat diperbolehkan masuk ke ruangan ujian pada saat ujian belum dimulai.
*dikmenti
